Selamat malam pak seta...
Mohon maaf atas keterlambatan mengirimkan blog untuk pertemuan pada tanggal 30/09/12, dikarenakan adanya tugas-tugas kantor yang sampai larut malam sehingga belum memposkan materi nya mengenai tes prestasi belajar...
Pertemuan pada tanggal 30/09/12 yang masih dibawakan oleh Ibu Sanita Magdalena Idhola yakni mengenai "Tes Prestasi Belajar" dimana hal ini menjelaskan bahwa tes prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan kognitif , afeksi dan psikomotor.
Selanjutnya tes prestasi belajar disusun secara rencana untuk mengugkap " Performasi Maksimal Subjek ", atau yang disebut dengan maksimum performance. Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar idealnya mengungkap semua ranah psikologi sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
Cara mengukur prestasi belajar yang selama ini digunakan adalah dengan mengukut tes-tes yang terdiri dari :
1. Tes Formatif yakni, tes yang dilakukan sebelum atau selama pelajaran berlangsung
2. Tes Normatif yakni, tes yang dilakukan pada akhir semester atau akhir ujian.
Ada dua macam alat yang mengukur tingkat prestasi belajar yakni dengan penilaian dengan acuan norma dan kriteria.Ada beberapa manfaat yang digunakan dalam model belajar mengajar yakni :
- Pengajar akan memperoleh apa yang dapat menjadikan sasaran dari pembelajaran.
- Membantu pengajar untuk menrumuskan perilaku siswa yang diharapkan dalam hal ukuran atau penilaian.
- Mengembangkan cara dan sebagai alat evaluasi kegiatan belajar.
- Menyusun rencana pendidikan
- Memberikan susunan yang sistematis terhadap siswa mengenai tugas - tugas belajar yang terpadu.
Ada pula istilah yang digunakan terhadap model belajar " Tasonomi " yakni :
a. Taksonomi Sasaran Pendidikan (Afeksi Kratwohl)
b. Taksonomi Perilaku Kognitif afeksi William
c. Taksonomi Strukur Intelek Guilford
d. Taksonomi Bloom
Penjelasan :
a. Dalam Hal ini Taksonomi Sasaran Pendidikan (Afeksi Kratwohl) merupakan konsef yang bersifat sasaran afeksi memandang suatu pelajaran tertentu untuk menerima dan menghargai apa yang diajarkan oleh pengajar terhadap pedoman yang dianut oleh dirinya mengenai hal - hal yang bersifat nilai - nilai pada dirinya.
b. Taksonomi Perilaku Kognitif afeksi William memiliki 3 model dimensional yang dirancang untuk membantu pengajar dalam memberikan tugas - tugas terhadap Proses belajar mengajar/Perilaku siswa, kurikulum/materi konten, strategi cara belajar.
c. Taksonomi Strukur Intelek Guilford membedakan 120 kemampuan intelek, dimana model struktur intelek siswa digambarkan sebagai suatu kubus yang terdiri dari 3 matra dimensi intelektual yakni operasi(proses), materi(kontens) serta produk. Cara perhitungannya yakni 5 kategori operasi, 4 kategori materi serta 6 kategori produk --> 5x4x6 = 120 Komponen.
d. Taksonomi Bloom membagi 6 kemampuan kognitif manusia menjadi beberapa tingkatan yakni :
- Pengetahuan / knowledge
- Pemahaman / comprehension
- Analisis / Aplication
- Sintesis / Syntesis
- Evaluasi / Evaluation
Mungkin cukup hal ini saja yang bisa saya sampaikan dalam pertemuan blogger Kontruksi Alat Ukur Psikologi pertemuan Tgl. 30/09/12.
Terima Kasih.
Salam,
dickyfridanisudirman
psikologi15
46109110015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar