Rabu, 24 Oktober 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi 21/10/12


Selamat malam semuanya...

Seperti biasa untuk kali ini saya akan mengulas serta mereview mengenai pembahasan mata kuliah kontruksi alat ukur psikologi yang disampaikan oleh ibu Lola pada tanggal 21 Oktober 2012, dimana beliau menyampaikan beberapa point penting dalam mengulas tujuan dalam BLUE PRINT yakni :

" Merumusakan ruang lingkup dari indikator perilaku yang akan diteliti bagian - bagianya sehingga mempermudah penelitian dan menjadi petunjuk yang efektif "

Selanjutnya dalam hal penulisan Aitem yang perlu digaris bawahi adalah :
1. Kalimat sederhana dan jelas 
2. Aitem jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda 
3. Penulisan aitem harus mengacu pada indikator
4. Isi Aitem tidak boleh mengandung sosial desirabillity atau dapat dikatakan sebagai kecenderungan sosial pada umumnya.
5. Untuk menghindari stereotipe jawaban dibuat pernyataan FAVO dan UNFAVO

Mengulang sedikit pengertian dari Reliabilitas dan Validitas , yakni :
- Reliabilitas --> Kontruksi konsistensi hasil pengukuran saat instrumen pengukuran digunakan oleh seorang atau beberapa orang yang sama dalam waktu berlainan atau bersamaan.

Reliabilitas memiliki 3 metode :
1. Metode uji ulang
2. Metode bentuk paralel
3. Metode pengujian satu kali

- Validitas --> Sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur serta dimaksud dalam pengukuran tersebut.

- Validitas  Isi --> Sejauhmana aitem - aitem dalam tes mencakup keseluruhan tes yang akan diukur.

- Validitas Konstruk --> Validitas yang menunjukan sejauhmana tes mengukur traits / konstruk teoritik yang akan diukur.

- Validitas berdasarka kriteria --> Validitas suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan score pada tes yang besangkutan dengan score suatu kriteria.

Disamping itu ada beberapa gambaran yang disampaikan ibu Lola saat itu, yakni pola mengenai perhitungan Judges :
                                    1     2    3    4    5
1  ---------------------V
2  ---------------------X
3
4
5
Begitu selanjutnya....pola yang digambarkan.
Terima kasih.

Oleh :
dicky fridani sudirman 
Psikologi_15

Jumat, 19 Oktober 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi - 14/10/12 Revisi

Selamat Malam,,
Untuk saat ini saya akan sedikit share mengenai perkuliahan kontruksi alat ukur pada tanggal 14/10/12 yang disampaikan oleh Ibu Sanita Magda Idhola, M.Psi. Dimana pada pertemuan tersebut beliau menjelaskan mengenai Penyusunan Skala Psikologi, dimana terkait dengan pembahasan yang cukup padat pada pada pertemuan tersebut maka saya akan melihat inti dari materi yang akan diuraikan yakni :
1. Pengertian Pengukuran --> Proses Kuantitatif atribut yang menghasilkan data valid serta sistematis
2. Tes Psikologi -->
                               - Tes Performasi Maksimum (Performa kerja terhadap individu)
                               - Tes Performasi Tipikal (2 Performa kepribadian sehingga memberikan kontruk ukur)


Ada beberapa kekurangan dalam menentukan hasil Realiabilitas yang tinggi yakni :

- Atribut Psikologi bersifat laten serta tidak mempunyai eksistensi real.
- Indikator pelaku yang jumlahnya terbatas
- Respon yang diberikan subjek terhadap stimulus
- Atribut psikologis yang terdapat dari subjek manusia stabilitasnya tidak tinggi
- Interpretasi hasil ukur psikologi dilakukan secara normatif

Atribut Psikologi dikategorikan menjadi :
a. Atrubut kemampuan kognitif (Intelegensi, Bakat Prestasi)
b. Atribut kepribadian (bukan kemampuan)

SKALA (X) TES

Dimana ,
SKALA --> Penyebutan alat ukur atribut non-kognitif
TES --> Penyebutan alat ukur kemampuan kognitif

Karakteristik SKALA --> Benar (X) Salah 
Validitas --> Hasil yang diperoleh digambarkan secara real, cermat serta tepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Validitas Skala : 
- Keliru faktor interpretasi
- Pemberian score tidak cermat
- Administrasi skala tidak hati - hati
- Penulisan item tidak memenuhi kaidah
- Aspek perilaku tidak operasional
- Konsep teoritik tidak cukup dipahami

Tipe Validitas :
- Isi --> Kelayakan, relevansi serta isi tes
- Konstrak --> Hasil tes mengungkap beberapa konstrak teoritis yang akan diukur
- Kriteria -->Terjadinya kriteria eksternal

Terima Kasih
rgds,
Dicky Fridani S
46109110015 

Kamis, 11 Oktober 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi 7/10/12


Selamat malam rekan-rekan semua,,Salam Indonesia Untuk Pak Seta...

Untuk pertemuan Kontruksi Alat Ukur Psikologi pada tanggal 7/10/12 kali ini diuraikan oleh dosen kita Pak Seta Nugroho, dimana beliau menjelaskan mengenai Perbedaan IST dan TKD, alat ukur TPA dari Indonesia sendiri dengan DAT dari America, CFIT serta APM dimana alat tes tersebut memiliki desain alat tes yang bebas budaya, yang artinya bahwa mengukur tingkat intelegensi "G Factors" dimana hal ini dikaitkan dengan beberapa S Factors yang memiliki kriteria yakni :
1. Numeric
2. Verbal serta
3. Logika
Ketiga kategori ini dipengaruhi oleh faktor belajar dan budaya, selanjutnya beliau mereview beberapa alat ukur yang selama ini telah dan sedang dipelajari oleh mahasiswa-mahasiswi program kelas karyawan universitas mercu buana fakultas psikologi yang masih terkadang telah lupa ketika tidak ada yang me-recall beberapa alat tes yang telah dipelajari, terkadang seperti itulah kita suka melupakan point - point yang semestinya dasar bagi kalangan mahasiswa/i ranah dunia psikologi terutama sub. PIO (Psikologi Industrri dan Organisasi).

Ada beberapa hal yang perlu dibedakan terhadap permasalahan perbedaan  " Ujian Prestasi " serta " Ujian Intelegensi " . hal ini terutama Ujian Prestasi sangatlah mengacu pada SAP atau dengan kata lain sasaran budaya standar modul yang telah dipelajari atau bisa berupa program kurikulum, Ujian Intelegensi haruslah memiliki perbedaan Normatif dari setiap wilayah.

Hal lainnya yang bisa dijadikan klasifikasi / pembeda dari "Isi" atau "Kontens" yang diujikan terhadap beberapa alat tes yang selama ini telah dipelajari yakni :
1. Ranah Klinis
2. Intelegensi
3. Karakteristik
untuk ranah karakteristik sangatlah berkaitan erat dengan istilah "Personality". Dan ada beberapa hal yang menjadikan perbedaan dari alat - alat tes dengan beberapa aliran penting lainya yakni berkaitan erat dengan ranah aliran :
1. Psikoanalisa (TAT, Rorschah, serta Grafis)
2. Behaviour
3. Humanistic
4. Social
5. Trait (16PF, MBTI, DISC, PAPI, EPPS)
tes yang sangat populer dari sebuah pengungkapan karakteristik adalah MBTI dan DISC dimana alat tes tersebut mengungkap terhadap aspek Kognitif, Afektif serta Motorik.

Point penting bagi saya dari beberapa alat tes yang telah dipelajari yakni " Jngn pernah melupakan alat-alat tes yang telah kita ketahui/pelajari, karena suatu saat kita pasti membutuhkan alat tes tersebut, terutama kita sebagai orang yang memiliki pengetahuan dibidang psikologi ".

Terima kasih,

dickyfridanisudirman
psikologi15
46109110015

Jumat, 05 Oktober 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi - 30/09/12


Selamat malam pak seta...
Mohon maaf atas keterlambatan mengirimkan blog untuk pertemuan pada tanggal 30/09/12, dikarenakan adanya tugas-tugas kantor yang sampai larut malam sehingga belum memposkan materi nya mengenai tes prestasi belajar...
Pertemuan pada tanggal 30/09/12 yang masih dibawakan oleh Ibu Sanita Magdalena Idhola yakni mengenai "Tes Prestasi Belajar" dimana hal ini menjelaskan bahwa tes prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur hasil belajar yang dapat mencakup semua kawasan tujuan pendidikan kognitif , afeksi dan psikomotor.

Selanjutnya tes prestasi belajar disusun secara rencana untuk mengugkap " Performasi Maksimal Subjek ", atau yang disebut dengan maksimum performance. Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar idealnya mengungkap semua ranah psikologi sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. 

Cara mengukur prestasi belajar yang selama ini digunakan adalah dengan mengukut tes-tes yang terdiri dari :
1. Tes Formatif yakni, tes yang dilakukan sebelum atau selama pelajaran berlangsung
2. Tes Normatif yakni, tes yang dilakukan pada akhir semester atau akhir ujian.
Ada dua macam alat yang mengukur tingkat prestasi belajar yakni dengan penilaian dengan acuan norma dan kriteria.Ada beberapa manfaat yang digunakan dalam model belajar mengajar yakni :
- Pengajar akan memperoleh apa yang dapat menjadikan sasaran dari pembelajaran.
- Membantu pengajar untuk menrumuskan perilaku siswa yang diharapkan dalam hal ukuran atau penilaian.
- Mengembangkan cara dan sebagai alat evaluasi kegiatan belajar.
- Menyusun rencana pendidikan
- Memberikan susunan yang sistematis terhadap siswa mengenai tugas - tugas belajar yang terpadu.

 Ada pula istilah yang digunakan terhadap model belajar " Tasonomi " yakni :
a. Taksonomi Sasaran Pendidikan (Afeksi Kratwohl)
b. Taksonomi Perilaku Kognitif afeksi William
c. Taksonomi Strukur Intelek Guilford
d. Taksonomi Bloom

Penjelasan :
a. Dalam Hal ini Taksonomi Sasaran Pendidikan (Afeksi Kratwohl) merupakan konsef yang bersifat sasaran afeksi memandang suatu pelajaran tertentu untuk menerima dan menghargai apa yang diajarkan oleh pengajar terhadap pedoman yang dianut oleh dirinya mengenai hal - hal yang bersifat nilai - nilai pada dirinya.
b. Taksonomi Perilaku Kognitif afeksi William memiliki 3 model dimensional yang dirancang untuk membantu pengajar dalam memberikan tugas - tugas terhadap Proses belajar mengajar/Perilaku siswa, kurikulum/materi konten, strategi cara belajar.
c. Taksonomi Strukur Intelek Guilford membedakan 120 kemampuan intelek, dimana model struktur intelek siswa digambarkan sebagai suatu kubus yang terdiri dari 3 matra dimensi intelektual yakni operasi(proses), materi(kontens) serta produk. Cara perhitungannya yakni 5 kategori operasi, 4 kategori materi serta 6 kategori produk --> 5x4x6 = 120 Komponen.
d. Taksonomi Bloom membagi 6 kemampuan kognitif manusia menjadi beberapa tingkatan yakni :
                                               - Pengetahuan / knowledge
                                               - Pemahaman /  comprehension
                                               - Analisis / Aplication
                                               - Sintesis / Syntesis
                                               - Evaluasi / Evaluation

Mungkin cukup hal ini saja yang bisa saya sampaikan dalam pertemuan blogger Kontruksi Alat Ukur Psikologi pertemuan Tgl. 30/09/12.
Terima Kasih.

Salam,
dickyfridanisudirman
psikologi15
46109110015

Kamis, 27 September 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi - 23/09/12




Selamat Malam,
Kita review perkuliahan ke-2 Kontruksi Alat Ukur Psikologi pada tanggal 23 September 2012 yang diterangkan oleh dosen penggati pak Seta Nugroho yakni Ibu Lola panggilan akrabnya (Sanita Magda Idhola, S. Psi, M.Psi) dimana pada saat perkuliahan ke dua ini ia menjelaskan mengenai Tes Intelegensi dalam hal :
1. Pengertian / Definisi Intelegensi
2. Latar belakang tes intelegensi
3. Jenis - jenis tes intelegensi
4. Intelegensi dalam persepsi psikologi kognitif 
5. Intelegensi dalam persepsi Neurobiologis
6. Serta penjelasan mengenai pendekatan alat ukur psikometri 

Jika kita melihat beberapa point - point diatas bahwa intelegensi merupakan ekspresi dari tingkat kemampuan individu pada saat tertentu dalam hubungan dengan norma usia tertentu, dimana memiliki kemampuan untuk mengolah pikiran dan atau mengarahkan tindakan serta dilakukan tindakan berupa mengkritik diri sendiri atau dapat dikatakan sebagai "Autokritisme". Dalam hal ini Intelegensi dapat dipandangn kedalam 2 pendekatan yakni ; A. Pendekatan Kuantitatif
                                                                 B. Pendekatan Kualitatif
Selanjutnya jika kita melihat dari latar belakang intelegensi maka sangat berpengaruh serta berkaitan erat dengan beberapa sudut  pandang tokoh dari sebuah tes intelegensi yakni :
A. E. Sequint (Mengembangkan Tes Performansi)
B. Joseph Jasnow (Mengembangkan Norma-norma dalam konsep pengukuran psikologis)
C. G. C. Ferrari (Mengembangkan Diagnostik Keterbelakangan Mental)
D. August Oehr (Mengembangkan Inhmetasi antar berbagai fungsi psikologis)
E. Kreaplin

Jenis - Jenis tes intelegensi :
A. Tes Intelegensi Individual (Standford Binet, WBIS, WISC, WAIS, WPPSI)
B. Tes Intelegensi Kelompok (Pintner Cunning Prumary Test, The California Test Of Mental Makurity, The Henmon Nelson Test Mental Ability, Otis Lennon Mental Ability Test, Progassive Matrices)
C. Tes Intelegensi Perbuatan dengan Tindakan (The California Test Of Mental Makurity - CTMM, The Henmon Nelson Test Mental Ability, Otis Lennon Mental Ability Test, Progassive Matrices)

Intelegensi dalam persepsi psikologi kognitif :
Input - Proses - Output dimana hal ini dipengaruhi oleh OTAK serta adanya Tindakan / Aktifitas
Intelegensi dalam persepsi Neurobiologis :
Perspektif neuroiologis didasari oleh pengaruh fungsi otak pada intelegensi

Serta penjelasan mengenai pendekatan alat ukur psikometri 
A. Two Factors Theory
B. Multiple Factors Theory (PMA - verbal, word, number, space, ass. memory, perceptual speed, reason induction)
C. Structur of Intelect (operation, content, product)
D. Teori Hierarki

 by : dickyfridanisudirman
        psikologi15

Kamis, 20 September 2012

Kontruksi Alat Ukur Psikologi

Sedikit share tgl. 16 september 2012 perkuliahan pertemuan pertama kontruksi alat ukur dalam hal pembagian kategori tes IQ dan tes inventori, tes IQ yang terdiri dari APM-TKD-IST-WISC-CFIT+For Indonesia R14S sementara tes inventori terdiri dari SSCT-16PF-DISC-EPPS-MBTI-MMPI-PAPI.